Iklan

Iklan

,

Iklan

Dirjen BM Diseret dalam Skandal Tambal Aspal Ketok Sekop Jalan Nasional Jabar, Bro Ron Kritik: Kagaaa Bener!

, 3/25/2025 WIB


 

Jawa Barat, 25 Maret 2025 – Polemik perbaikan jalan nasional di Jawa Barat semakin memanas setelah PPK 1.1 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jabar mengklaim bahwa metode penambalan aspal dengan "ketok skop" merupakan arahan dari Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizal Anwar. Pernyataan ini menuai kecaman karena dinilai mencoreng kredibilitas Ditjen Bina Marga sekaligus membenarkan praktik perbaikan jalan yang asal-asalan.


Dalam klarifikasinya, PPK 1.1 menyebut bahwa metode Tambalan Cepat Mantap (TCM) yang digunakan mengacu pada surat No. 08-BM/48-BL, yang diklaim berisi instruksi penghentian pekerjaan konstruksi di ruang manfaat jalan mulai 21 Maret hingga 11 April 2025, kecuali pemeliharaan rutin dengan alat terbatas seperti stamper dan baby roller.


Namun, hingga saat ini, keberadaan surat tersebut dipertanyakan. Tidak ada publikasi resmi dari Ditjen Bina Marga yang dapat mengonfirmasi instruksi tersebut. Jika benar ada arahan seperti yang diklaim PPK 1.1 Jabar dalam berita salah satu Bloger, hal ini patut dicurigai sebagai upaya manipulasi atau pembenaran atas pekerjaan yang tidak sesuai standar teknis.


Sekretaris Barisan Rakyat Anti Korupsi: PPK 1.1 Jabar Harus Ditindak!

Kritik tajam datang dari Sekretaris DPP Barisan Rakyat Anti Korupsi (BARAK), Hariansyah. Ia menegaskan bahwa metode penambalan jalan seperti itu tidak mungkin merupakan instruksi resmi dari Dirjen Bina Marga.


"Tidak mungkin ada arahan Dirjen yang membolehkan metode penambalan seperti itu—aspal diketok pakai sekop, lalu dipadatkan hanya dengan ban mobil yang lewat. Ini bukan metode pemeliharaan jalan, ini penghancuran jalan secara sistematis!" tegasnya.


Hariansyah mendesak Roy Rizal Anwar untuk segera turun tangan dan memberikan sanksi tegas terhadap PPK yang dinilai bekerja secara asal-asalan.


"Kalau ini dibiarkan, kredibilitas Bina Marga akan rusak. Roy Rizal Anwar harus segera menindak PPK tersebut sebelum praktik seperti ini menjadi kebiasaan!" tambahnya.


Politikus PSI Ikut Soroti Perbaikan Jalan Asal-Asalan

Kritik serupa datang dari politikus PSI sekaligus influencer Ronald Aristone Sinaga, atau yang dikenal sebagai Bro Ron. Dalam video yang viral di media sosial, Bro Ron mempertanyakan kualitas perbaikan jalan di Jalan Pantura, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, yang dianggap tidak memenuhi standar.


Bro Ron menyoroti beberapa kesalahan fatal dalam pelaksanaan proyek tersebut, di antaranya:

  • Tidak membersihkan area lubang sebelum penambalan.
  • Tidak melakukan pemadatan dengan alat yang sesuai.
  • Tidak memperhatikan keselamatan pengguna jalan.
  • Tidak menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm dan standar K3 yang memadai.

"Kagaaaa (bener)," ujarnya saat ditanya mengenai apakah metode perbaikan tersebut sudah sesuai standar atau tidak, Senin (24/3).


Menurutnya, praktik seperti ini harus menjadi perhatian serius pemerintah agar kualitas jalan yang diperbaiki benar-benar layak dan tahan lama. "Perlu dibina," tegasnya.


Desakan Investigasi dan Sanksi bagi PPK

Hingga kini, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU belum memberikan tanggapan resmi terkait klaim PPK 1.1 Jabar maupun keabsahan surat No. 08-BM/48-BL. Namun, desakan dari berbagai pihak semakin menguat agar Ditjen Bina Marga melakukan investigasi terhadap proyek yang diduga tidak memenuhi spesifikasi teknis tersebut.


Jika terbukti ada pelanggaran, publik menuntut agar PPK 1.1 Jabar  yang terlibat diberikan sanksi tegas, termasuk kemungkinan pencopotan jabatan atau tindakan hukum jika ditemukan indikasi penyalahgunaan wewenang.


Masyarakat pun diminta untuk terus mengawasi proyek-proyek perbaikan jalan di daerahnya masing-masing guna memastikan tidak ada lagi praktik asal-asalan yang merugikan pengguna jalan dan menghamburkan anggaran negara.


(Bersambung… akan terus diperbarui sesuai perkembangan)


(Red)