Bandung, 25 Maret 2025 – Pelaksanaan pekerjaan jalan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Jawa Barat menuai kritik tajam dari pengamat infrastruktur brorondm. Dalam unggahan media sosialnya, ia menyoroti penggunaan aspal dingin (cold mix) yang dinilai tidak tepat, terutama di area dengan lalu lintas tinggi.
"Kurang ilmu, kurang update, dan asbun. Asal percaya katalog vendor dan karena mungkin ASN bukan bidangnya, kerja jadi asal-asalan," tulis brorondm dalam unggahannya.
Menurutnya, cold mix memiliki kelemahan utama, yaitu mudah menggumpal dan membentuk rongga jika tidak dipadatkan dengan baik. Saat penghamparan, seharusnya tinggi lapisan cold mix minimal 35% lebih tinggi dari kedalaman lubang agar hasilnya lebih optimal. Jika hanya mengandalkan pemadatan oleh kendaraan yang melintas, hal ini berpotensi membahayakan pengendara roda dua.
"Cold mix cocok digunakan saat musim hujan atau kondisi area kerja basah, tapi kalau kering gpp. Video yang beredar cuaca cerah, jadi sebaiknya manfaatkan cuaca untuk kerja proper," jelasnya.
Brorondm menegaskan bahwa meskipun lebih murah dibandingkan hot mix, cold mix SANGAT TIDAK COCOK untuk area dengan lalu lintas tinggi karena tidak mampu menahan beban berat. Ia menyebut bahwa teknik pemadatan cold mix dengan beban kendaraan hanya efektif di area parkir atau jalan lingkungan yang tidak memiliki alat berat.
Sebagai bentuk sindiran terhadap kualitas pekerjaan infrastruktur di Indonesia, ia pun menyampaikan pernyataan yang mengundang perhatian.
"PUPR se-Indonesia perlu upgrade ilmu dan saya siap jadi Wamen," tutupnya dengan nada jenaka.
Unggahan ini langsung memicu diskusi di kalangan masyarakat dan pemerhati infrastruktur. Banyak yang mendukung pandangan brorondm dan berharap ada evaluasi terhadap metode pengerjaan jalan oleh PPK 1.1 Jabar agar kualitas infrastruktur lebih baik dan tidak membahayakan pengguna jalan.
(Red)