Pringsewu, 3 Maret 2025 – Masyarakat Kabupaten Pringsewu kini tengah bersiap menggalang donasi untuk memperbaiki jalan-jalan berlubang yang semakin mengancam keselamatan. Langkah ini diambil sebagai bentuk protes keras atas lambannya respons pemerintah, meskipun kondisi jalan yang memburuk telah menyebabkan banyak kecelakaan.
Yang lebih mengejutkan, jalan utama seperti Jalan A. Yani dan Jalan Raya Pagelaran, yang masuk dalam penanganan Jalan Nasional Ruas Sanggi - Gedong Tataan di bawah Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Lampung BPJN Lampung, hingga kini masih dibiarkan dalam kondisi mengenaskan.
Laporan dari warga menyebutkan, dalam beberapa bulan terakhir sudah terjadi belasan kecelakaan, terutama pengendara motor yang terjatuh akibat lubang jalan. Ironisnya, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sebenarnya telah menganggarkan untuk kegiatan preservasi jalan dan jembatan di ruas ini. Namun, hingga kini, perbaikan yang dinanti-nantikan tak kunjung terealisasi.
Data kecelakaan lalu lintas di Pringsewu juga semakin mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu Januari hingga Februari 2025, Unit Gakkum Satlantas Polres Pringsewu telah menangani 26 kasus kecelakaan, dengan korban jiwa mencapai 10 orang, 3 luka berat, dan 30 lainnya luka ringan. Angka ini menjadi bukti nyata betapa berbahayanya kondisi jalan yang dibiarkan rusak tanpa penanganan serius.
Ketika masyarakat harus merogoh kocek sendiri untuk membangun infrastruktur yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah, publik pun mulai bertanya: Apakah ini cerminan dari kegagalan tata kelola anggaran, atau ada pihak yang bermain di balik semua ini?
Sementara warga Pringsewu berjuang dengan donasi, para pemangku kebijakan masih diam seribu bahasa. Sampai kapan rakyat harus menunggu?
(Hr)